Tension-type headache adalah suatu keadaan yang melibatkan sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah kepala, kulit kepala atau leher yang biasanya berhubungan dengan kontraksi atau ketegangan otot kepala dan leher. Ketegangan otot dapat dipicu oleh faktor-faktor psikogenik, yaitu ansietas atau depresi, atau oleh penyakit lokal pada kepala dan leher, misalnya spondilosis servikal atau maloklusi gigi. Kondisi ini lebih sering diderita oleh dewasa muda atau usia pertengahan, dan tidak spesifik terhadap jenis kelamin. Hal ini berbeda dengan migrain yang lebih sering terjadi pada wanita.
KLASIFIKASI
Episodic Tension-type Headache
Sekurang-kurangnya terdapat 10 serangan nyeri kepala yang memenuhi kriteria di bawah ini dan dengan jumlah hari nyeri kepala < 15 hari/bulan
- Nyeri kepala berlangsung antara 30 menit hingga 7 hari
- sekurang-kurangnya terdapat 2 karakteristik nyeri dibawah ini:
- terasa seperti ditekan atau diikat namun tidak berdenyut
- dapat mengganggu aktivitas tapi tidak menghalangi aktivitas
- lokasinya bilateral
- tidak bertambah berat saat aktivitas rutin
- tidak ada mual ataupun muntah
- fotofobia dan fonofobia tidak ada atau hanya salah satu
- tidak ada nyeri kepala akibat sebab lain
Frekuensi dan rata-rata nyeri kepala > 15 hari/bulan dan berlangsung > 6 bulan serta memenuhi kriteria di atas.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis yang dapat ditemukan pada kondisi ini adalah :
- tidak ada gejala prodromal ataupun aura
- nyeri dapat ringan hingga sedang maupun berat
- tumpul, seperti ditekan atau diikat, tidak berdenyut
- menyeluruh atau difus ( tidak hanya pada satu titik atau satu sisi )
- nyeri lebih hebat pada daerah kulit kepala, oksipital dan belakang leher
- terjadinya secara spontan
- memburuk atau dicetuskan oleh stress, dan kelelahan
- adanya insomnia
- kelelahan kronis
- iritabilitas
- gangguan konsentrasi
- kadang-kadang disertai vertigo
DIAGNOSIS
- Tension-type headache dapat didiagnosis melalui deskripsi penyakit oleh pasien
- Tidak ada uji spesifik untuk mendiagnosis tension-type headache
- Diperlukan tindak lanjut untuk menyingkirkan nyeri kepala akibat sebab lain
- Saat dilakukan pemeriksaan neurologik tidak ditemukan kelainan apapun
- Biasanya tidak memerlukan pemeriksaan darah, rontgen, CT-scan kepala atau MRI.
Terapi Farmakologis
- Terapi Abortif : untuk menghentikan atau mengurangi intensitas serangan
- Analgesik : asetaminofen
- NSAID : sodium naproksen, ibuprofen, dll
- Terapi Preventif
- Amitriptilin, 10-50 mg sebelum tidur
- Nortriptilin, 25-75 mg sebelum tidur
- Doxepin, 10-75 mg sebelum tidur
- kompres panas atau dingin pada dahi
- mandi air panas
- tidur dan istirahat
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri, antara lain:
- injeksi di trigger point dengan lidokain dan triamsinolon
- blok saraf oksipitalis mayor dan minor
- blok saraf aurikulotemporalis
- blok saraf supraorbitalis
- injeksi toksin botulinum di otot perikranium
- akupuntur
Inti pencegahan tension-type headache adalah menghindari faktor pencetus. Hindari kafein dan nikotin, situasi yang menyebabkan stres, kecemasan, rasa lapar, rasa marah, dan posisi tubuh yang tidak baik. Perubahan gaya hidup diperlukan untuk menghindari tension-type headache kronis. Hal yang dapat dilakukan antara lain, beristirahat dan berolah raga teratur, berekreasi, atau merubah situasi kerja.
PROGNOSIS
Konsumsi analgesik akan mengurangi nyeri dan terapi pencegahan cukup efektif bila pencetusnya diketahui dan dihindari. Hal yang harus diperhatikan adalah penggunaan obat analgesik berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Secara umum, episodic tension-type headache prognosisnya lebih baik karena merupakan penyakit benigna yang akan membaik seiring berjalannya waktu. Chronic tension-type headache prognosisnya kurang baik karena adanya faktor komorbid lain seperti gangguan psikiatrik dan migren.
Maaf saya ingin bertanya, apa penyebab terjadinya fotofobia dan fotofobia pada pasien tension?? Terima kasih
BalasHapus